Minggu, 18 Maret 2018

RESENSI NOVEL HUJAN BY: TERE LIYE


Nama                   : MUHAMMAD REZA AISYI
Kelas                     : XII IPA 6

BEDAH TEKS NOVEL
Data buku :
·        Judul buku        : Hujan
·        Penulis              : Darwis Tere Liye
·        Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
·        Cetakan            : ke-1, Januari 2016
·        Tebal Halaman : 320 halaman
·        Ukuran                          : 13,5 x 20 cm
·        ISBN                : 978-602-03-2478-4
SINOPSIS
Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air yang mencekik, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri.
Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.
Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun saat itu.
Esok sudah lama kehilangan ayahnya, dan setelah bencana itu, Esok pun kehilangan ke-4 kakaknya. Sementara ibu Esok mengalami luka yang cukup parah, sehingga kedua kakinya harus diamputasi.
Esok adalah anak yang cerdas dan baik. Ia dan Lail berteman sangat dekat semenjak kejadian itu, Esok pun menjadi sosok kakak untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok yang sangat berharga bagi Lail.
Suatu hari ada kabar Esok akan diadobsi oleh orang kaya, hal itu membuat Lail sedih. Mereka harus berpisah, entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.
Sementara Lail masuk ke panti sosial, tempat penampungan anak-anak seusianya. Di Panti Sosial inilah Lail bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang akan menjadi sahabat baik Lail.
Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka: kan kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara.
Segala pahit manis kehidupan telah di laluinya, berjuta memori mengisi hari-hari Lail. Tentang kebahagiaan, tentang kesedihan, tentang pertemuan, tentang perpisahan, tentang cinta, tentang hujan. Semuanya berkelanyut di kepala Lail, berkeliling, menambah kalut pikirannya. Bak benang kusut, susah untuk di benahi. Membuat Lail sedih, bingung dan merasa sesak, yang akhirnya Lail nekat menemui dokter ahli saraf untuk menghapus sebagian ingatannya, yakni ingatannya tentang hujan, terutama tentang Esok.




UNSUR INSTRINSIK

NO
Unsur Teks
%
Jawaban Lengkap
Bukti Lengkap

1
Tema
5%
tentang persahabatan, tentang cinta, tentang perpisahan, tentang melupakan, dan tentang hujan.


2
Tokoh & Perwatakan
10%
1.      Lail
a.      ""Kami hendak mendaftar menjadi relawan," ujar Maryam.
"Baik. Apakah kalian sudah tahu syarat-syaratnya?"
b.      Ini berbeda dibandingkan saat Lail naik sepeda merah, mengelilingi kota bersama Esok. Seluruh perhatian Esok menjadi miliknya. Sekarang Lail merasa orang asing di meja itu. Tidak ada yang mengajaknya bicara. Cemburu. Ternyata kata itu sangat menyakitkan.
1.      Perempuan yang kuat dan berbaik hato [halaman 108]
2.      perempuan yang pencemburu [halaman 245]
2.      Soke Bahtera
a.      Nama Soke Bahtera menjadi penjelasan terbaiknya. Soke Bahtera dikenal sebagai penemu banyak teknologi canggih beberapa tahun terakhir, terutama mesin terbang.
b.      ". . . Aku sebenarnya tidak tertarik, lebih suka tinggal di panti. Aku bisa sekolah, bekerja, menjaga Ibu, bersama kamu. Tapi Ibu membutuhkan perawatan serius. Dia terus sakit-sakitan. Tinggal bersama keluarga baru mungkin akan membuat Ibu lebih sehat,"
1.      Seorang yang cerdas[halaman 178]
2.      Bijaksana [halaman 74]
3.      Elijah
a.      Ratusan orang pernah berada di ruangan ini. Meminta agar semua kenangan mereka dihapus. Tetapi sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak pernah bisa melupakan.
b.      Ayah akhirnya mengizinkan aku tinggal di sini, setelah memberikanku wejangan yang panjangnya melebihi panjangnya pidato kenegaraan.

1.      Sosok yang bijaksana[halaman 308]

4.      Maryam
a.      Nah, bukankah kamu jatuh cinta pada Soke Bahtera saat gerimis? Waktu-waktu terbaikmu bersamanya juga saat hujan, kan? Kabar buruk bagimu jika Soke Bahtera ternyata mencintai Claudia. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya kamu setiap kali hujan turun, mengenang semuanya." Maryam nyengir lebar, sama sekali merasa tidak berdosa.
1.      Suka meledek lail[halaman 201]

3
Alur
5%
Alur dalam novel ini dibuat maju mundur antara tahun 2042an hingga 2050an.Dimulai tahun 2050 saat tokoh utama mendatangi sebuah tempat yang bisa menghapus ingatan menyakitkan. Ditempat tersebut tokoh utama menceritakan tahun-tahun yang dilewatinya dan cerita mundur kebelakang. Sesekali alur kembali maju dan kemudian mundur lagi. Sampai akhirnya alur klimaks di bagian awal cerita dengan sebuah penyelesaian yang membahagiakan.



4
Latar/setting
10%
·      Latar waktu
o   Pagi  :

*      Pagi hari, berita tentang penduduk yang kesepuluh miliar     tersebar dimana-mana.

*      Letusan Gunung Merapi dan Gempa Bumi terjadi pada pagi hari disaat Lail sedang berangkat ke sekolah barunya.

*      Pagi ini pegunungan hijau dan lembah luas terhampar luas.

*      Di Pagi harinya, Esok mengajak Lail mengunjungi sebuah tempat.

o   Siang

*      Pada jam makan siang, Lail dan Maryam dipanggil mendadak oleh Ibu Suri

*      Di siang harinya, diumumkanlah kelulusan Lail dan Maryam dari Sekolah Keperawatan.

o   Sore

*      Baru kemarin sore dia menyaksikan sendiri ibunya jatuh ke lorong kereta gelap.

*      Di sore hari, Esok mengajak Lail ke toko kue ibunya.

*      Sorenya, dengan masih diliputi sukacita lulus dari sekolah, Lail dan Maryam tiba-tiba dipanggil ke kantor Ibu Suri.

o   Malam

*      Malam pertama, Lail dan Esok menginap di rumah sakit yang merawat Ibu Esok.

*      Malam kedua, Lail dan Esok menginap ditempat pengungsian.

*      Malam hari, disaat hujan badai, Lail dan Maryam memberikan peringatan kepada penduduk Kota Hilir Sungai bahwa kota tersebut akan dituruni air bah.
·        Latar tempat
Trotoar

o   Stasiun kereta

o   Kereta bawah tanah/kapsul kereta

o   Ruangan 4 x 4 m kubik

o   Taman kota

o   Rumah Lail

o   Toko kue

o   Kolam air mancur Central Park

o   Rumah Sakit

o   Panti Sosial

o   Sekolah Keperawatan

o   Markas Organisasi Relawan

o   Stadion sepak bola/tempat pengungsian nomor 2

o   Tempat latihan relawan

o   Lubang tangga darurat

o   Sebuah kota yang memiliki teknologi yang canggih
·        Latar Suasana
       Mengejutkan

*      Kereta kapsul berhenti secara mendadak karena adanya letusan Gunung Purba di belahan benua lain.

o   Panik

*      Terjadinya gempa susulan di lorong kereta.

o   Tragis

*      Ibu Lail jatuh ke dalam lorong kereta.

o   Senang

*      Lail menerima telepon dari ayahnya.

*      Lail dan Marayam lulus tes yang dilakukan untuk menjadi seorang relawan.

o   Sedih

*      Lail dan Esok berpisah sementara karena Esok akan diadopsi oleh seorang Wali Kota.

*      Lail mengira Esok pergi dengan kapal raksasa tersebut bersama Claudia.

o   Bahagia

*      Esok dan Lail menikah di tengah teriknya matahari


5
Sudut Pandang
5%

Sudut pandang yang digunakan pada novel ini adalah sudut pandang orang ketiga


6
Gaya Bahasa
10%



7
Amanat
5%
Pelajaran untuk tegar menghadapi masalah, saling mendukung, mensupport, membesarkan hati saat dirundung kesedihan dan kepergian. Kita juga belajar menjadi Sukarelawan, menolong orang tanpa harus minta upah dan minta pujian, menolonglah semata-mata karena rasa kemanusiaan.






UNSUR EKSTRINSIK
NO
UNSUR EKSTRINSIK
%
JAWABAN LENGKAP
1
NILAI MORAL
5%
Membesarkan hati saat dirundung kesedihan dan kepergian
2
NILAI SOSIAL
5%
Menolong orang lain tanpa harus minta upah dan pujian
3
NILAI BUDAYA
5%
Tidak melanggar norma yang berlaku di masyarakat.

STRUKTUR TEKS NOVEL ‘HUJAN’
NO
STRUKTUR TEKS
%
KUTIPAN KALIMAT DALAM TEKS
BUKTI LENGKAP
1
Abstrak
5%
Ruangan 4x4 m itu selintas terlihat didesain terlalu sederhana untuk sebuah ruangan paling mutakhir di kota ini. Padahal ruangan itu berteknologi tinggi dan berperalatan medis paling maju. Teknologi terapinya tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya.
Halaman 5
2
Orientasi
10%
Keinginan seorang tokoh utama yaitu Lail yang ingin menghapus memorinya tentang seseorang, yang mana ia meminta bantuan Elijah. Kemudian Lail mengingat alasan kenapa ia harus menghapus memorinya tersebut.
Halaman 33
3
Komplikasi
10%
Ketika Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.
Halaman 35 – 43
4
Evaluasi
10%
Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun saat itu.

Halaman 93
5
Resolusi
10%
Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka: kan kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara.

Halaman 306
6
Koda
5%
Lail tidak jadi menghapus ingatannya, dan memutuskan untuk memeluk erat semua kenangan yang telah terjadi.
Halaman 314





SUMBER WEB :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar